Semangat gotong royong kembali terasa kuat di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, ketika warga dari beberapa desa, termasuk masyarakat Desa Kasiwiang, turun langsung untuk membersihkan saluran irigasi yang sudah lama rusak. Kegiatan ini berlangsung sebagai bentuk inisiatif bersama dalam menghadapi permasalahan pengairan yang menghambat aktivitas pertanian selama hampir dua tahun terakhir.

Kegiatan gotong royong ini dipusatkan pada saluran air yang berada di wilayah Desa Pasamai, yang mengalami kerusakan cukup parah akibat jebolnya saluran utama. Kerusakan tersebut berdampak langsung terhadap petani dari berbagai desa di sekitarnya, yang terpaksa menghentikan pengolahan lahan karena tidak adanya aliran air untuk mengairi sawah. Sebagai solusi sementara, pemerintah desa dari beberapa wilayah mengambil air dari Bendungan Tomattope Bajo dan menyalurkannya secara manual ke daerah pertanian.

Dalam aksi ini, turut hadir Kepala Desa Kasiwiang, Syamsu Rijal, yang memberikan dukungan penuh kepada masyarakat. Ia menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini mencerminkan semangat kebersamaan yang masih hidup di tengah masyarakat pedesaan. Tidak hanya sebagai solusi jangka pendek, gotong royong ini juga menjadi langkah awal dalam merencanakan perbaikan saluran secara permanen.

Hadir pula anggota DPRD Kabupaten Luwu, Abdul Akbar Sunali, S.Pd, yang secara langsung memantau dan ikut serta dalam kegiatan ini. Ia mengapresiasi langkah masyarakat dan pemerintah desa yang tidak tinggal diam menunggu bantuan, melainkan aktif mencari solusi. Dalam keterangannya, ia berkomitmen akan membawa persoalan ini ke tingkat kabupaten agar bisa mendapat dukungan anggaran untuk perbaikan jangka panjang.

Gotong royong ini diharapkan menjadi titik awal bagi kebangkitan kembali aktivitas pertanian di wilayah Kecamatan Suli. Semangat solidaritas yang ditunjukkan oleh masyarakat, khususnya warga Desa Kasiwiang, menjadi cerminan bahwa ketika persoalan dihadapi bersama, maka solusi pun akan lebih mudah ditemukan. Ke depan, masyarakat berharap saluran air dapat berfungsi normal kembali sehingga roda perekonomian berbasis pertanian bisa berjalan lancar seperti sediakala.